tugas dimana salah satu matakuliah Rupa Dasar (mata kuliah terdasar dan terpokok, klo tidak lulus ini, aku ga bisa ambil matakuliah pokok selanjutnya, istilahnya kaya tinggal kelas klo di SMA) dari DMP (jurusan kuliahku), di vonis ga lulus gara2 aku dateng telat waktu UTS. karena telat waktu UTS, nilai se UTS ku hangus semua. perjuanganku, dari tenaga, waktu, biaya, seua hangus. Bisa bayangkan aku saat itu, tangis pertama kali ketika menginjakkan kaki ke dunia kuliah, saat itu tumpah begitu saja. Perjuanganku selama uts sebelumnya, seakan sia-sia.
dan setelah UTS sampai berikutnya adalah awal perjuanganku kembali. Tuhan, teman semua bikin aku ga nyerah untuk memperjuangkan UAS yang katanya nilainya masih lebih besar dan bisa menolongku.
selama UAS aku mengejar nilai baik untuk RD II ini. dan untungnya dosenku (dengan alasan karyaku emang punya nilai atau karena dia mau bantu aku, aku gatau) kasih nilai UAS kebelakang rata2 9 semua, kecuali 1 nilai yang aku tidak tau nilainya.
Tugas 'Gunting' ini seakan memangkas semuanya, ini adalah tugas besar UASku. ada rasanya aku mikir "sudah cukup, ga usah dilanjutin, percuma, aku mending ngulang aja RD II ini".. begitu selalu pikirku. Kesal, karena tidak mungkin selesei mengerjakan tugas nan ribet ini. tapi begitu ada temanku yang dapet tugas sejenis mengetahui betapa putus asanya aku, akhirnya aku dan 2 temenku ini kerja bareng di kosku. sampai ga tidur. woww... kita saling ngingetin klo ada yang mau tiduran, "ayo jangan tidur", kita kerjanya bareng2...sampai encok semua punggung rasae..
tapi kisah vonis tidak lulus RD II ini membuatku ingat kisah rajawali. saat mau belajar terbang, induk rajawali akan melemparkan anaknya dari ketinggian, lalu anaknya akan berkata "Ibu tolong, aku ga bisa terbang!" begitu kata anak rajawali ketika pertama kali dilempar. tangis dan semua rasa sakit yang ia rasakan membuatnya ingin memaki induknya. tapi sebenarnya induknya akan menyelamatkan anaknya ketika anaknya mau jatuh ke bawah, sehingga anaknya tidak terluka. Si Induk hanya mau mengajarkan anaknya supaya bisa terbang tinggi melintasi badai, sehingga ia 'melempar' anaknya. demikian juga aku, Tuhan hanya mau mengajariku 'terbang'...