Selasa, 30 September 2014

Engkong dan Fellowship mahasiswa

Fellowship mahasiswa kemarin adalah acara yang tak terduga, seperti melihat kuasa Tuhan yang bikin terkagum, bukan cuma aku loh yang bilang, mulai dari semua panitia hingga peserta semuanya merasa bahwa acara ini sukses..
Gimana ga, klo acara e aja sangat mepet, Cuma punya waktu sekitar 2 minggu untuk mempersiapkannya. Bahkan hanya berawal dari perbincangan singkat di sepeda motor dengan ce olip. Yang awalnya berupa kerinduan kita untuk mengajak teman2 dari universitas lain. Tapi karena kesibukan, ce olip berpikir untuk mempersiapkan acara itu dengan lebih meriah sehingga ditunda di bulan februari yaitu waktu Valentine day. Aku yang sebelumnya ditunjuk menjadi ketua hanya bergumam “oo.. oke”, lalu pikiranku kembali memikirkan yang lain seperti “sekarang waktunya fokus di skripsi, atau di pekerjaan, atau di keluarga, dsb”. tapi ketika pertanyaan ‘emang konsepnya viki gimana?’ muncul, harapan akan acara ini diadakan kembali muncul. Aku berpikir mengenai acara fellowship untuk mahasiswa ada firmannya, ada ice cream party, dsb. lalu aku mensharekannya, bahwa kita harus turun secara pribadi ke universitas-universitas. Ce olip menjawab dengan kata2 ‘klo sudah siap konsep, ya ayo jalan’, aku sampai tak percaya bahwa itu akan benar-benar terlaksana. Sampai aku bertanya lagi ke teman-teman lain, “Siap ga buat ngadaian acara ini? Klo siap ayo jalan bareng2” dan mereka jawab : ”Siap!”
Tuhan selalu membimbing dalam prosesnya, karena aku tau ini acaranya Tuhan, Tuhan yang menginginkan ini akan terjadi, Tuhan yang menginginkan smua kampus bisa terjamah, Tuhan hanya pakai kita untuk melakukan beberapa hal. Aku baru pertama kali ini merasa begitu tenang. Sedikit terbeban, tapi selalu kubawa doa yang tidak kumengerti ini. Mungkin juga karena aku punya tim yang hebat. Seperti ce devi di sie acara, jojo di sie tulis menulis, veve di tim pujian, budi pendoa luar biasa, ko alfat di bagian dana, lita konsumsi+bantu ce devi untuk drama dan ce olip yang selalu memantau.
Dalam prosesnya selalu ada penghalang. Dan itu yang membuatku tau bahwa acara ini akan sukses, karena ada tanda bahwa iblis sudah mulai menyerang tanda tidak suka. H-1minggu, ketika aku harus membagikan poster di beberapa universitas, aku ditelpon makku bahwa tiba-tiba engkong masuk ICU, aku harus datang. Dan benar akhirnya aku tinggal minta tolong teman, untung cuma kurang beberapa universitas saja. Aku memutuskan untuk membagi waktu dengan bijak, yaitu tetap mengasihi keluargaku dengan ikut menjaga engkongku di Rumah sakit. Keesokan harinya engkong tambah parah, tapi tidak ada harapan bila tetap di taruh di ICU. Aku yang menjaganya penuh dengan rasa kasihan, antara tidak tega dengan mak dan melihat kondisinya engkong yang tersiksa dengan penyakitnya. Semua dokter sudah menyatakan bahwa umurnya tidak lama. Hari itu jumat pertama. Aku tidak yakin bisa Misa jumat pertama, tapi karena dorongan dari ce olip aku akhirnya punya daya untuk bisa ikut Misa. Sorenya aku dan mama memutuskan untuk pergi Misa. Aku begitu takut campur aduk. Melihat kondisinya engkong, mama menyarankan aku untuk mengundurkan diri dari acara fellowship tersebut. Aku lalu bertanya sama Tuhan, “kira-kira kapan Tuhan waktu yang tepat untuk semuanya? Kapan waktu yang tepat untuk engkongku, untuk acara fellowship mahasiswa ini, untuk skripsiku, untuk pekerjaanku, untuk pasangan hidupku nantinya.. aku menyerahkan sama Tuhan waktu yang tertepat smuanya, Tuhan tau yang terbaik.. Tuhan tau bahwa aku mau berikan yang terbaik untuk keluargaku dan juga untuk pelayananku, dan Tuhan paling tau waktu yang terbaik untuk semuanya”. Aku kembali ke Rumah sakit untuk antar mama menginap di Rumah sakit dan aku pulang di rumah saudara. Tapi ternyata besok paginya, aku sudah dibangunkan pagi-pagi untuk langsung berangkat ke rumah sakit. Kami semua berangkat dan sampai sana engkong sudah tidak bisa membuka matanya lagi, nafasnya semakin susah. Semalaman mama melihat engkong mendelik keatas. Aku pikir itu hanya kondisi kesehatannya engkong yang menurun, aku pikir engkong masih akan hidup beberapa hari lagi. tapi ternyata ga lama setelah iiku membisikan kata “papa pergio wes, jangan takut..” engkong langsung mengangkatkan tubuhnya dan tiada.. kami smua menangiss.. ternyata sebegitu cepat..kepergian engkong.. tapi kami ikhlas dan yakin bahwa Tuhan akan membawanya di Surga..
Waktu Tuhan memang tepat. Dalam prosesnya, aku ikut ngurusi semuanya, mulai dari engkong sakit, di rumah sakit, bahkan saat meninggalnya aku ada disana. Aku juga ikut dalam pengurusan kematiannya dan di adi jasanya. Aku ada disana selama 3 hari, bahkan sampai tebar abunya di laut. Tapi aku juga bisa mengikuti fellowship mahasiswa dan menjalankan tanggung jawabku sebagai ketua. Tepat sehari setelah mengurus pembakaran jenasah dsb, aku langsung pergi rapat dan berdoa syafaat. H-1 sebelum acara, aku ikut dalam mendampingi gladi untuk dramanya. Aku ikut mempersiapkan pada hari h dari awal hingga akhir. Tuhan benar-benar mendengarkan aku! Dia memberikan waktu yang tepat, aku bisa mendampingi keluargaku, tapi aku juga bisa bertanggung jawab dengan pelayananku. Aku yakin Dia juga telah memberikan waktu yang tepat untuk skripsiku, pekerjaanku, dan pasanganku nanti..
Terimakasih sudah memberikan kesempatan untukku ini Tuhan.. untuk bisa melayani dan merasakan keindahanMu, hidup didalam Tuhan mungkin tidak enak, tapi INDAH..
Terimakasih untuk semua yang terlibat dalam fellowship mahasiswa juga, mulai dari Tim BCM, Kepemudaan, Pendoa, uk3 teresa avila ubaya, kmk st.petrus petra, PDKK CBSO WM, dan univ2 lain yang bersedia hadir (hebatnya ada perwakilan dari 11 univeritas yang datang!). Terimakasih juga buat semua pengisi acaranya, dari tim pujian, drama, pembicara, dancer, mc dsb. Buat teman-teman sekalian yang hadir lalu sharing padaku bahwa acara ini bermanfaat baginya, itu semakin menguhkan imanku. Buat sponsornya juga, dari berbagai orang, kerabat, teman, dsb yang bikin acara jadi bisa meriah.
Terimakasih telah mengajarkan aku bahwa ada beberapa hal yang tak terjadi sesuai bayanganku, tanggung jawab tidak cukup, sebenarnya lebih dari segalanya, Doa adalah sumber kekuatan yang paling ajaib!
Kini saatnya aku yang masih didunia berjuang !
Sampai ketemu di Surga, Engkong..

We always love u…